Kamis, 05 November 2009

konsumsi oksigen

Judul percobaan : konsumsi oksigen
Tujuan percobaan : mengetahui laju konsumsi oksigen dari beberapa hewan serangga kecil
Pendahuluan
Oksigen atau zat asam adalah unsure kimia dalam sisitem table yang mempunyai lambing O dan nomor atom,, yang merupakan unsure golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hamper semua unsure lainnya yang utamntya menjadi oksida. pada temperature dengan tekanan standar. dua unsure atom ini berkaitan menjadi oksigen yaitu senyawa gas diatomic dengan rumus O2 yang tudak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. oksigen merupakan unsure yang melimpah. (http:// id. Wikipedia.org /wiki /oksigen/180708).
Sistem respirasi meliputi fungsi utama untuk memasok oksigen kedalam tubuh kedalam CO2 dari dalam tubuh. respirasi eksternal sama dengan bernafas, sedangkan respirasi internal atau respirasi seluler dalah proses penggunaan oksigen selama sel tubuh, dan pembuangan zat sisa metabolisme sel yang berupa CO2. oksigen yang diperoleh hewan dari lingkungannya digunakan dalam proses fosfolirasi oksidatif untuk menghasilkan ATP tanpa oksigen. proses ini disebut respirasi anaerob dan proses ini tidak dapat menghasilkan ATP dalam jumlah banyak adalah reaksi aerob. pertukaran gas antara hewan dan lingkungannya dapat terjadi dengan cara difusi sderhana . pada beberapa hewan terutama hewan akuatik berkuran kecil, pertukaran gas terjadi m elalui seluruh permukaan tubuhnya , kan tetapi dengan seiring denga proses perkembangannnya. tubuh hewan pun menjadi semakin kompleks dan ukurannya menjadi besar, akibatnya pertukaran gas dengan cara difusi tidak lagi memadai, untuk itu diperlukan dengan khusus yang memungkinkan ber langsungnya pertukaran gas secara cepat.
Organ respirasi akuatik Dapat berupa kulit seluruh permukaan tubug atau insang, permukaan tubuh atau kulit sebagai organ respirasi terutam digunakan olah hewan inaktif yang bertubuh kecil dan tipis . sementara insang lebih kecil sering ditemukan pada hewan air yang aktif,organ respirasi terrestrial dapat berupa paru-paru difusi, paru-paru buku, trakea, dan paru-paru alveolar. paru-paru difusi merupakan modifikasi dari insang pertukaran gas terjadi pada organ tersebut tidak terlalu dipengaruhi oleh pertukaran udar atetapi lebih ditentukan oleh laju difusi gas. trakea merupakan organ pernapasan yang sering dijumpai pada insekta, organ pernapasan burung dan ikan biasanya dilengkapi dengan gelembung atau kantong udara yang berfungsi mengatur daya apung tubuh hewan agar dapat n\bergerak naik dan turun. pertukatran gas antara tubuh hewan dan lingkungannya selalu terjadi pada lingkungannya selalu terjadi pada lingkungannya. akuatik maupun terrestrial, bernafas baik diudara terbuka maupun dari masing-masing mengandunng keuntungan dan kerugian.
Bagi hewan yang bernafas di air, kerugian pertama yang mereka peroleh adalah adalah kenyataan bahwa dibandingkan dengan yang di udara, molekul air jauh lebih padat dan lebih sulit bergerak atau mengalir. molekul air kira-kira 1000 kai lebih padatdan 60 kali lebih sulit mengalir daripada udara. dibandingkan dengan udara air jauh lebih sulit mengalir keorgan pernapasan. untuk mengalirkan air ke organ pernapasan .untuk mrngalirkan sir ke organ pernapasannya, hewan akuatik harus mengeluarkan energy lebih banyak dari pad aenergi yang digunakan oleh hewan terrestrial. sedangkan hewan yang bernafas diudara memperoleh keuntungan karena tidak memerlukan banyak energy untuk mengalirkan banyak udara kedalam organ pernapasannya, akan tetapi hewan yang bernapas di udara memper oleh keuntungan karena tidak memerlukan banyak energy untuk memerlukan banyak energy untuk me ngalirkan udara kedalam organ pernapasannya, tetapi hewan bernafas diudara harus mengeluarkan energy tambahn untuk m elawan gravitasi.
Keuntungan dan kerugian berikutnya berkaitan dengan adanya perbedaan antara kandungan oksigen di udara dan air. kandungan oksigen dalam air jauh lebih rendah daripada kandungan oksigen diudara, kandungan oksigen dalam air adalah 10 ml O2 /liter , sedangkan kandungan oksigen diudara 200 ml/liter, jadi hewan yang bernafas di udar lebih mudah memperoleh oksigen daripada akuatik
(wiwi. isnaeni . fisiologi hewan).
Contoh pada respirasi serangga terdiri atas pipa internal yang bercabang secara berulang-ulang dan mengalirkan udara secara langsung ke sel-sel tubuh, cincin kitin memperkuat cincin perbesaran. yang dimaksud trakea yang mencegah pipa itu agar tidak kempis, bagian trakea yang membesar membentuk kantung udara di dekat organ yang memerlukan suplai oksigen yang besar . udara memasuki serangga tersebut dan lewat kedalam pipa yang lebih kecil yang disebut trakeola, trakeola tersebut berakhir pada membrane plasma individu sel,ujung kecil trakeola tertutup dan mengandung cairan (berwarna biru gelap). O2 berdifusi masuk kedalam sel tubuh dari trakeola. dan CO2 berdifusi drai sel kedalam trakeola, ketika hewan itu sedang aktif dan menggunakan lebih banyak banyak O2. sebagian besar caoran tersegbut di tarik kedalam tubuh, hal tersebut akan meningkatkan luas permukaan udara yang mengadakan kontak dengan sel. mikrograe ini menunjukan luas penampang trakeola dalam satu potonngan kecil otot terbang serangga, masing-masing mitokondria yang banyak terdapat dalam sel otot terletak sekitar µm dari satu atau lebih trakeola, dan pertukaran gas terjadi melalui difusi melewati jarak yang sangat pendek.(campell jilid 3.Biologi)'















Alat Dan Bahan
Alat Bahan
Neraca Electric KOH / NOAH yang dibungkus kain
Pipet tetes vaselin
Respirometer Hewab percobaan
Stopwatch Alumuniu poil
Baki Tisu
Tabung reaksi Larutan iod
Rak tabung

cara kerja
serangga diukur

masukan KOH/NAOH kedalam botol respirometer

masukan hewan

tutup pipa

olesi botol dengan vaselin

letakan respirometer sejajar dengan meja

teteskan eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka

amati pegerakan eosin



catat jarak yang ditempuh eosin pada waktu tertentu

hitung volume udara selam 5 menit 3 kali

hasil pengamatan


















No Nama & gambar hewan Berat gram Perhitungan skal per 5 menit Volume konsumsi O2, rata-rata per 5 menit Laju konsumsi O2 (ml/gram/jam)
1 Jangkrik

0,36 T0:0
T1:0,62
T2:0,37
T3:0,08 O,36 ml 12 ml/g/jam
2 Jangkrik

0,65 T0:0
T1:0,72
T2:0,27
T3:0,19 0,39 ml 7,2 ml/g/jam
3 Jangkrik

0,63 T0:0
T1:0,29
T2:0,2
T3:0,15 0,21 ml 3,96 ml/g/jam
4 Jangkrik

0,55 T0:0
T1:0,56
T2:0,4
T3:0,2 0,38 ml 8,29 ml/g/jam
5 Jangkrik

0,60 T0:0
T1:0,55
T2:0,20
T3:0,12 0,29 ml 5,79ml/g/jam
6 Kecoa 0,33 T0:0
T1:0,32
T2:0,17
T3:0,8 0,19 ml 6,9 ml/g/jam


Pembahasan
System pernafasan pada serangga (dilengkapi gambar).Semua makhluk hidup pasti melakukan pernapasan atau respirasi. Pernapasan merupakan rangkaian proses sejak pengambilan gas atau udara, penggunaannya untuk memecah zat, pengeluaran gas sisa pemecahan zat, serta pemanfaatan energi yang dihasilkannya, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
Pengambilan gas dari lingkungannya berbeda-beda untuk setiap jenis makhluk hidup. Secara garis besarnya pengambilan gas oleh makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara tidak langsung dan secara langsung.
Pernapasan secara tidak langsung terjadi pada hewan yang belum mempunyai alat pernapasan khusus. Sedangkan pernapasan secara langsung terjadi pada hewan yang telah mempunyai alat pernapasan khusus.
Jenis hewan amat banyak. Ada yang satu sel dan ada yang banyak sel. Ada yang telah memiliki sistem organ tubuh dan ada pula yang belum memiliki sistem organ tubuh. Oleh sebab itu, sistem pernapasannya pun amat bervariasi.
Hewan bersel satu {uniseluler}, belum memiliki sistem organ, pernapasannya terjadi secara langsung dari udara bebas langsung berdisfusi kedalam sel tubuhnya. Hewan bersel banyak {multiseluler} yang tubuhnya cukup besar, umumnya pernapasannya tidak tidak langsung, sehingga pertukaran udaranya ke dan dari sel perlu bantuan alat pernapasan. Pada hewan besar umumnya bentuk alat pernapasannya berupa permukaan tubuh, trakea, insang, dan paru-paru.
http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/sistem-respirasi-hewan/
Serangga termasuk hewan berbuku-buku. Sebagian besar serangga hidup di darat. Contoh serangga adalah jangkrik, kupu-kupu, belalang, nyamuk, lalat, semut, laron, kecoak. Alat pernafasan serangga yang hidup di darat berbeda dengan yang hidup di dalam
Serangga bernafas dengan trakea
Trakea adalah suatu sistem alat pernafasan yang terdiri atas pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang-cabang ini bermuara di stigma (spirakel). Stigma merupakan lubang keluar masuknya udara. Pada trakea terdapat kantong udara kantong hawa, yang berfungsi menyimpan udara yang masuk untuk sementara waktu.
Serangga yang hidup di air, misalnya jentik-jentik nyamuk mempunyai alat bantuanpernafasan, yaitu tabung pernafasan yang menghubungkan dengan trakea.
http://asyikipa.blogspot.com/2008/01/sistem-pernafasan_08.html


http://images.google.co.id/images
prinsif kerja respirometer. Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh cahaya mempengaruhi rata-rata pernapasan. Prinsip kerja Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.
http://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer
NaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat selain itu NaOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2
Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan. Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia pada suhu.
http://rifziest.blogspot.com/2009/08/laporan-percobaan-respirasi-menggunaka.html











Daftar Pustaka
• Campbell . 2000.Biologi.Edisi kelima Jilid 3.Jakarta: erlangga
• Wiwi .Isnaeni .2006 .Fisiologi Hewan : Yogyakarta: kanisius
• http:// id. Wikipedia .org/ wiki/ oksigen /18 april 2008
• http://asyikipa.blogspot.com/2008/01/sistem-pernafasan_08.html
• http://images.google.co.id/images
• http://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer
• http://rifziest.blogspot.com/2009/08/laporan-percobaan-respirasi-menggunaka.html
• http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/sistem-respirasi-hewan



















KONSUMSI OKSIGEN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN






Disusun oleh
Evi Ajmapida
207 202 097





PENDIIDKAN BIOLOGI A
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar